Phuentsholing menjadi pintu masuk Bhutan untuk para wisatawan India yang melalui jalur darat. Sebab, wilayahnya berbatasan dengan Jaigaon yang merupakan kota di India. Kota ini juga menjadi kota terbesar kedua di negara ini.

Tak seperti tempat wisata di Bhutan lainnya, Phuentsholing tidak memerlukan izin perjalanan bagi orang India. Berbeda dengan wilayah lainnya yang memerlukan izin untuk berkeliling di wilayahnya. Di Phuentsholing ada banyak destinasi di Phuentshoiling seperti Amo Chuu, Bhutan Gate, Karbandi Monastery dan Zangthopelri Lhakhang.

Gunung ini sebenarnya masih merupakan bagian dari pegunungan Himalaya yang sangat luas. Tingginya menjulang sampai 2700 meter di atas permukaan tanah dan menjadi sebuah situs suci bagi kalangan umat Buddha. Menurut legenda, gunung Chomolhari menjadi tempat tinggal bagi Dewi Jomo. Kepercayaan itu membuat pengunjung berangkat ke kuil Jomolhari yang berada di ketinggian 4150 meter. Ada pula sebuah tempat bernama Tseringma Lhatso yang jaraknya satu jam berjalan kaki dari kuil.

Pada lereng barat Black Mountains di Wangdue Phodrang, terdapat Phobjikha valley yang menawarkan pemandangan hamparan ladang hijau yang luas. Tempat ini juga disebut sebagai Gangtey, salah satu dari lembah glasial di Kerajaan Bhutan. Lokasinya juga berbatasan dengan Taman Nasional Jigme Singye Wangchuck yang letaknya di ketinggian 3000 meter di atas permukaan laut.

Hal itu membuatnya relatif sejuk dan menjadi rumah untuk beberapa hewan eksotis. Ada banyak jalur untuk trekking dan hiking dengan pemandangan yang indah. Ada pula beberapa desa yang menarik untuk dikunjungi karena kerajinan tangannya.

Terakhir, Jigme Dorji National Park berada di ketinggian 1400 sampai 1700 meter di atas permukaan laut. Ketinggian lokasinya tersebut menjadikan dia sebagai rumah alami untuk banyak satwa liar yang terancam punah dan langka. Terdapat kurang lebih 30 spesies satwa liar dan juga situs budaya di dalamnya.

Beberapa satwa yang bisa dilihat oleh pengunjung adalah harimau bengal, macan tutul salju, domba biru himalaya, dan beberapa lainnya. Ada pula lebih dari 300 spesies burung yang berbeda dan dari spesies langka.

Itu dia deretan destinasi di Bhutan yang menyimpan sejarah dan juga keindahan tersendiri. Di masing masing wilayah terdapat wisata alam, wisata religi, dan juga wisata sejarah yang tak kalah menakjubkan. Lokasi negaranya yang kecil juga membuat wisatawan tidak perlu kesulitan untuk berpindah dari lokasi yang satu ke lokasi yang lainnya.

Trongsa yang berada di pusat Bhutan merupakan tempat yang indah dan subur. Pengunjung bisa sekadar refreshing dan melihat pemandangan indah saat di Trongsa. Tempat ini berlokasi strategis di tengah persimpangan yang menghubungkan antara Bumthang, Gelephu, dan Punakha.

Daya tarik utama dari Trongsa adalah Trongsa Dzong yang merupakan salah satu biara Buddha terbaik. Pengunjung juga bisa sekadar jalan jalan di sepanjang toko yang didekorasi indah oleh penduduk setempat.

Kalau kamu mencari kota yang indah dan tenang, maka Wangdue Phodrang adalah jawabannya. Kota ini berada di Central Buthan dan merupakan kota perbatasan di dekat Punakha. Lokasinya terkenal dengan produk bambu, batu tulis, dan juga ukiran batunya. Selain itu, ada pula Wangdue Phodrang yang dibuka untuk pengunjung hanya selama perayaannya saja. Ada banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi selama di Wangdue Phodrang, seperti Radak Neykhang, Archery Ground, Vegetable Market, Army Training Centre, Dzong Gate dan Eight Chortens.